Postingan

Scenery BTS V

So well, aku lagi suka sama lagu barunya V BTS. Judulnya Scenery. Iya V buatku memang Scenery. Awalnya denger, kukira lagu sedih. Ternyata lagu mellow drama unyu-unyu gitu. V pas nge-dehem cakep banget T.T hamba gakuaat. Ada juga sih lagunya JIN sama Jungkook itu juga bagus. Tapi pianonya V bikin aku warm sama lagu ini. Jadi ya gitu aku putar terus sampai bosan. Seminggu setel ini mulu XD ngga ada habisnya. sebelum ke bagian yang bener aku ada sedikit trash vocal. jadi aku penasaran dengan suara ku, beneran yah ngga sangka. JELEK banget wkwk Plus daku ga hafal lirik. ampun dah. Ini lirik dapet dari  https://www.msn.com/id-id/hiburan/celebrity/lirik-lagu-scenery-v-bts-lengkap-dengan-terjemahan-indonesia-dan-inggris/ar-BBSWVU3 ada videonya juga lihat aja https://www.youtube.com/watch?v=KGWnEe3ls5k&start_radio=1&list=RDKGWnEe3ls5k Lirik Lagu Scenery V BTS kkochdeul-i gadeughan geolie oneuldo geudaeleul boneyo nae an-e damgyeojilkkayo saebyeog dal-i jinan gong-

Black Is Awesome

Hitam Karya Koalathor Sebut saja hitam. Dia memang lebih menyukai satu warna itu dibanding apapun. Lalu pelangi datang dan melihat itu sebagai sebuah kekurangan. "Hanya satu warna?" itu pikirnya. Dia memaksa hitam untuk menjadi sepertinya. Yang menurutnya, lebih berwarna lebih baik. ... Apa yang terjadi pada hitam? Dia sedih dan air matanya membuat warnanya semakin pudar. Warna itu sudah bukan warnanya lagi. Pelangi melihat itu sebagai "ketidaksanggupan" si hitam untuk menjadi "yang lebih baik". Lalu si putih datang. Dia mengajak hitam pergi kembali ke tempat asalnya. Warnanya kembali seperti semula. Dia lebih ceria dari sebelumnya. Sang putih berbicara kepada pelangi, "Semua warna punya tempatnya, kamu tidak boleh memaksa temanmu untuk menjadi sama seperti mu. Kamu bahkan tidak boleh menganggap temanmu tidak lebih baik darimu. Warna hitam tidaklah buruk. Bahkan bintang lebih suka berada di langit gelap. Warna hitam mampu menonjolkan s

Ketika Buku Tidak Memiliki Daya Tarik Lagi

Ketika Buku Tidak Memiliki Daya Tarik Lagi Karya: Yayan Triyana Aku merasa bahwa semakin aku berumur, buku tidak lagi memiliki daya tariknya. Melihat sekumpulan kata yang tersusun, rasanya tidak begitu menarik lagi. Bukannya aku tidak suka membaca, hanya saja aku lebih senang membaca buku bergambar seperti komik. Aku tidak menyukai kalimat panjang yang bertele-tele. Aku lebih menyukai kata-kata sederhana yang memberi kesan di hidup ku. Sebut saja itu adalah quote harian yang biasa aku temui di pinterest. Tidak hanya aku, sebagian besar teman ku pun begitu. Rasanya sangat lelah jika harus berhadapan dengan berbagai macam baris kata. Bahkan jika diingat hanya sebagian kecil dari bahan ajaran yang masih sangat ku ingat. Jujur saja aku lebih menyukai praktik daripada teori. Aku heran, kenapa masih ada sebagian orang yang senang duduk berlama-lama sambil membaca sebuah buku dihadapannya. Bukankah lebih praktis jika melihat film nya? Kenapa mereka masih memilih untuk membaca

Review Game Webelinx: Amnesia (Part 4)

Review Game Webelinx: Amnesia Chapter 13 Aku pergi bersama dengan Logan menuju desa dekat gunung yang indah. Aku hanya butuh istirahat dari semua ini. Logan sempat khawatir apakah ingatan ku saat koma akan mempengaruhi perjalanan nanti. Ah dia menunjukan sesuatu, Peter! Anjing kesayanganku. Aku senang dan mengajaknya pergi. Sesampainya di desa aku memilih untuk berjalan di pinggir sungai. (Koalathor suka air). Yah aku dan Peter bermain dengan asyik Peter ingin menangkan seekor tupai, sayangnya dia jauh di atas pohon. Logan berkata bahwa dia masih di situ Ku rasa dia cemburu, aku ingin sekali mendorongnya ke sungai. Tapi aku memilih untuk menciumnya. Dia menggodaku dan mengangkatku dan berputar-putar. Logan kamu sweet banget, aku gamau melepaskan rangkulanku di pundakmu. Aku sangat pusing dan gonggongan peter menghentikan kami. Kami mendengar suara tawa anak kecil, dia mengingatkanku pada Alex. Martha mengunjungi rumah sakit da

Review Game Webelinx : Amnesia (Part 3)

Chapter 11 Ini amat random, seseorang yang ku temui saat aku tertidur lama adalah Brian. Dia dokter yang menjagaku selama ini. Aku masuk ke kamar ku menanyakan kabar kesehatanku. Yah aku baik-baik saja. ... Mata kami bertemu untuk beberapa detik. Aku memberanikan diri untuk meminta kontaknya. Aku takut sesuatu terjadi kepada kepalaku jadi aku mungkin akan membutuhkannya, Dia memberikan selamat atas kesembuhanku Jabat tangan itu... Jelas terasa hangat. Perasaan saat aku bermimpi, sama seperti saat ini. Dia memberikan kartu namanya. Dia menggodaku, dengan senyumnya. Saat ku tanya kenapa dia menjawab "Senang bisa melihat pantulan diriku di mata yang paling indah di dunia." Ku rasa aku sudah gila, aku memeluknya saat dia mendekatiku. Setidaknya untuk beberapa saat hingga aku terdasar, apa yang aku alami dalam mimpiku adalah gambaran perasaanku sesungguhnya. Aku menyukai Brian di belakang tunangan ku sendiri. Saat aku dibolehkan keluar dari rumah sakit. Penga

Review Game Webelinx : Amnesia (Part 2)

Aku ulas Chapter 10, Chapter 7-9 baca sendiri ya. Dasar gila. Aku menemukan fakta baru. Aku ingat bahwa aku adalah anak orang kaya. Semua berakhir ketika kakak iri padaku. Aku memang senang berbelanja, ta pi sungguh, aku menggunakan uang pribadiku. Ntah bagaimana dia bisa mendapatkan tanda tanganku. Aku terjebak dalam permainannya, atau dia berhasil memalsukan tanda tanganku. Aku mencoba menemui ayah di kantor polisi. Dia tidak ingin bicara padaku. Yah setidaknya kekasihku saat ini dapat diandalkan. Ayah melindungiku dengan mengatakan bahwa, semua perbuatanku atas perintahnya. Ayahku ditahan karena penggelapan uang perusahaan. Aku mencoba pergi ke kantor bertemu dengan kakak. Selain berhasil merebut perusahaan, kakak ku merebut tunanganku. Aku marah sekali pada mereka. Terlebih tunanganku, dia tidak mencariku dan malah bermesraan dengan pengkhianat? Dia melihatku dan mencoba berbicara denganku. "Kau memintaku untuk meninggalkan mu" astaga dia gila, dia percaya dengan

Review Game Webelinx : Amnesia (Part 1)

Gambar
Baiklah Review Game webelinx amnesia Sejauh ini rate ku bagus untuk game ini 4.5/5 MC (main karakter, di sini author sebut "aku"). Aku bangun berselimut salju di sebuah hutan. Dingin sakit sedih sendirian :( Pengen mati aja rasanya. Tapi Alhamdulilllahnya aku masih waras, aku coba selamatkan diri aku. Tapi ada satu yang aneh, aku ngga inget kenapa aku ada di situ. FIX aku amnesia :") Untungnyaa, aku ditolongin sama pemeran tampan (Ewan) dia memiliki sisi hangat yang membuat siapa yang melihatnya tak bisa memalingkan pandangan untuk sesaat. Dia punya ade namaya Jane. Kue buatan Jane paling enak. Brian, dia misterius. Saking misteriusnya di chapter 4 aku sudah harus memilih diantara dua orang tersebut. Brian sepertinya tau sesuatu tentang kejadian yang aku alami. Dia bahkan berkata begini kira-kira "Aku ga akan bilang apapun kalau buktinya belum jelas". Kan sadis man!! Pertama ketemu dia aja aku tuh (katanya) kaget, kayak pernah ngeliat gitu. Tapi